Sabtu, 08 Agustus 2009

SOUTH SULAWESI ON TRIP 07 AGUSTUS s.d. ?? (bag 1 Dan Perdebatan-pun Dimulai..)

Semua terjadi demikian cepat. dan sekarang saya berada disini, Rantepao, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. jauh dari kebisingan ibu kota. jauh dari kehangatan keluarga, jauh dari senda gurau para sahabat. terdampar di kota asing namun selalu saya impikan bisa berada disini. Kembali satu mimpi saya bisa  terwujud.

berawal dari hunting tiket air asia ke makassar untuk penutup tahun yang sudah dipesan dari bulan maret lalu, ternyata harus dimajukan karena akan dihentikannya penerbangan maskapai tersebut ke kota ini akhir agustus nanti. Air Asia memberikan 3 alternatif. dikembalikan, didepositokan untuk dapat dipergunakan ke rute lain, atau dimajukan jadwalnya sebelum tanggal 21 Agustus nanti. apa boleh buat, daripada kehilangan kesempatan ke makassar dengan harga murah, jadwal saya majukan.

pesawat delay 2 jam lebih dari jadwal. di boarding lounge terminal 3 bandara Soekarno Hatta yang cukup megah, saya dan teman seperjalanan saya, Rifai, mendiskusikan rencana perjalanan yang hanya memiliki waktu tidak lebih dari 2 malam karena tiket rebooking yang dilakukan olehnya untuk kembali adalah hari minggu. rifai mengusulkan langsung ke toraja begitu sampai di bandara Sultan Hasanuddin makassar dengan rincian tiba di toraja hari sabtu pagi, keliling tana toraja seharian dan malam harinya (sabtu malam) langsung kembali lagi ke makassar dan pulang ke jakarta malam harinya. sementara saya berpendapat untuk waktu sesingkat ini lebih memilih ke daerah bantimurung, dan keliling kota makassar. kami bersitegang, saling bersikukuh, saya kalah. Rifai tersenyum bentuk ungkapan kemenangan.

sesuai jadwal, seharusnya pesawat tiba di bandara Sultan Hasanuddin jam 19.30 wita. namun karena delay, kami baru tiba jam 21.40 wita di bandara yang baru dioperasikan 4 Agustus 2008 lalu dengan arsitektur rumah toraja namun berkesan modern. informasi yang saya dapatkan dari kawan2 milis backpacker bahwa bus terakhir yang ke tana toraja jam 22.00 wita. entah apakah sisa waktu tersebut cukup untuk dipergunakan berburu bus ke terminal daya, terminal bus antar kota di makassar. saya pesimis. rifai bersikukuh. tidak ingin larut dalam ketidakpastian saya bertanya dengan petugas bandara di pintu kedatangan. "setahu saya bis yang ke toraja banyak mas, bisa cegat di persimpangan maros diluar bandara sana. atau langsung ke terminal, disana banyak panther yang ke toraja juga. naik shuttle bus aja sampai persimpangan sana, gratis kok mas! fasilitas dari bandara". kata petugas tersebut. sayapun kembali mengalah.

30 menit sudah shuttle bus tak kunjung datang, hampir jam setengah sebelas malam. sementara para penumpang dan penjemput mulai meninggalkan bandara satu persatu. keramaian bandara berganti sepi. saya masih sabar menunggu. namun lapar mendera, saya belum mengisi perut semenjak dari jakarta, sementara sejumlah tukang ojek dan taksi terus mendesak kami untuk menggunakan jasanya. hingga akhirnya saya menyerah. untunglah, petugas bandara berbaik hati mengantar kami keluar bandara sampai simpang maros menggunakan xenia milik atasannya.

sampai di simpang maros, sepi. tak satupun bis berada disitu. tak ingin kami kecewa, petugas bandara langsung menancap gasnya menuju terminal daya jika saja ada bis atau panther disana.

jam 11 kurang, hampir tengah malam. saya masuk ke terminal daya, sepi... tidak ada aktifitas. hanya beberapa pemuda tanggung yang duduk diruang tunggu terminal, berteriak-teriak sambil menyanyikan lagu yang tidak jelas dari mulut mereka. ditangan mereka botol minuman yang berpindah dari satu tangan ke tangan lain menandakan sedang berlangsungnya pesta minuman keras. calo-calo bis atau mungkin preman terminal bermain domino disudut lorong terminal. dan keberadaan kami mengusik kesenangan mereka. tengah malam di daerah yang masih sangat asing buat kami, terminal makassar yang jauh dari pemukiman. sambil menahan nafas, saya membisikkan ke kawan saya, "pay, kamu menang...!"

1 komentar:

Mancing Gembira mengatakan...

hahaha kasihan banget.
Angkutan ke Toraja emang kalo kemaleman agak susah. Akhir tahun lalu saya sudah booking Bis Litha sejak pagi, kebetulan pesawatnya delay juga. Begitu sampai di makassar (sekitar jam 10 mlm) saya langsung naik ojek ke terminal daya, mereka bilang udah gak ada seat kosong. pas mobil lithanya nyampe saya masih liat nama saya sudah dicoret dan diganti dengan nama orang lain.
Untungnya mereka menawarkan alternatif lain yaitu naik bis litha yg ke palopo dan dari sana nyambung ke toraja. akhirnya saya ikuti deh sarannya kebetulan saya belum pernah ke palopo dan pengen banget kesana.