Terlintas tak ada yang istimewa dengan nama pulau ini. apalagi lokasinya yang tak jauh dari kota jakarta yang tentunya telah tercemar oleh polusi. itu yang ada dalam benak saya sewaktu dalam perjalanan menuju kesana bersama beberapa teman kantor beberapa waktu lalu.
ATRAKSI LUMBA LUMBA DI LAUT LEPAS
pukul 06.00 wib saya, Pak Indra, Herbud, Adi X-ten, Adi Cach, Wachyoe, dan Patrick sudah berkumpul di depan Citraland Grogol jakarta barat untuk bertolak ke Muara Angke dengan menggunakan angkot merah yang berada di seberang Citraland. sama dengan kebanyakan angkot di jakarta, rupanya para sopir angkot ini tidak mau kehilangan rejekinya seperakpun. angkot baru berangkat kalau sudah penuh. sementara kami harus sudah tiba dipelabuhan muara angke setidaknya sebelum jam 06.30 agar tidak ketinggalan kapal yang menuju ke P. pramuka. jumlah kami sudah 7 orang berarti tinggal menunggu 4 orang lagi agar angkot ini bisa jalan, 2 orang penumpang sudah berada didalam. akhirnya setelah menunggu sekian lama angkotpun berangkat dan berhubung masih pagi hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk tiba di pel. muara angke.
ada dua kapal yang melayani rute menuju P. Pramuka. waktu keberangkatannyapun berselang tidak terlalu lama. kapal yang pertama berangkat pukul 06.30 sementara yang kedua 15 menit kemudian. harga perpenumpang 30 ribu rupiah. entah apakah dihari biasa keduanya beroperasi atau hanya satu saja. karena kapal yang pertama sudah terisi penuh, akhirnya kami naik kapal yang kedua. Pak Indra menyarankan agar kami naik di atas dek kapal bagian depan. pagi hari yang tidak panas dan dapat melihat laut lepas, itu alasannya. ide yang bagus, sudah lama saya tidak menaiki perahu atau kapal laut.
kapal baru berlabuh sekitar pukul 07.00 dari pel. muara angke. entah apa yang ditunggu oleh sang nahkoda. para penumpang sudah terlihat penuh menempati tiap2 sudut ruang kapal yang tersisa. mungkin pula sang nahkoda tak mau kehilangan seraup rejeki seperti sang sopir angkot merah pagi tadi. secara ini adalah akhir pekan yang tentunya ramai oleh para pelancong yang menuju ke p. pramuka plus kapal ini adalah kapal terakhir untuk jadwal hari ini. saya tidak bisa membayangkan sampai ngaret berapa lama jika terjadi dihari biasa yang tentunya sepi penumpang. ya, begitulah budaya kita...
2,5 jam kami berada di atas kapal. melihat laut lepas yang begitu tenang tak berombak ganas. bagaikan berada diatas gel atau semacam agar2 raksasa. hanya riak2 kecil yang datang menyambut kami. entah lagi musim angin apa bulan ini sehingga tidak ada ombak besar menyapa. sesekali ada beberapa ikan terbang saling berlompatan, burung2 elang laut dan camar yang siap menghujamkan cakarnya ke dalam laut untuk memangsa ikan yang terlihat dari penglihatannya. sekawanan ikan lumba2 mungkin berjumlah 5 atau 6 ekor tampak dari kejauhan datang menghampiri kapal yang kami tumpangi. sungguh ini mengingatkan kepada saya sewaktu bepergian ke P. Karimun Jawa 2 atau 3 tahun yang lalu. rupanya disekitaran kep. seribu ini masih bisa dijumpai hewan mamalia ini meskipun lokasi kepulauan ini tidak jauh dari jakarta yang notabene sudah terkontaminasi oleh limbah industri dan polusi.
sempat turun hujan yang membuat sedikit panik karena posisi berada diatas dek terbuka sementara sudah tidak ada tempat lagi untuk masuk ke bagian kapal yang terlindungi oleh kain terpal, apalagi masuk ke dek bagian bawah kapal yang sudah terisi penuh dengan manusia dan barang2 yang dibawa oleh mereka termasuk bahan2 keperluan pokok sehari2. tak lama hujan berangsur berhenti sesaat sebelum tiba di P. Pramuka. setidaknya baju kami tidak kuyup kebasahan.
4 komentar:
bagus seeh....
tapi akan lebih bagus lagi kalo ada gw di situ...
rese lu, ngga pernah ngajak2 gw...
eh, postingan journey yg lain mana..
iya...bagus deh...(maksa)..
insyaAlloh kapan2 ama kluarga ksana..
aamiin
sayang ga sama keluarga... coba bawa anak & istri! Lo istrinya ga di ajak ya om?!
he..he...
minta doanya aja ya...
Posting Komentar