IT"S TIME TO SNORKELING...
antara pulau pramuka dengan pulau karya terdapat tambak budi daya ikan bandeng. dengan perahu ojek kami menuju kesana. per orang dikenakan 3.000 rupiah. hmm cukup murah juga...
terdiri dari jaring2 terapung yang dikeliling semacam jembatan kayu yang berfungsi juga sebagai penghubung antara jaring yang satu dengan yang lain. terapung karena ditopang oleh drum2 yang terbuat dari plastik. terombang-ambing kami sewaktu berkeliling di area ini. cukup mengasyikan buat saya.
ada banyak jaring terapung disini. tiap2 jaring diisi ikan bandeng dengan ukuran yang sama. mulai dari yang kecil (nener) hingga yang siap panen. kebetulan, saat itu waktunya pemberian makanan. satu jaring mendapat jatah 1 karung besar makanan, semacam pelet. begitu makanan dilemparkan ke jaring dihadapan saya berdiri, bandeng2 yang cukup besar mengagetkan saya. mereka saling berebutan, berlompatan dengan jumlah yang sangat banyak muncul dari bawah permukaan. rupanya jaring didepan saya ini berisi bandeng yang sudah siap panen. ukurannya sangat besar. belum pernah saya melihat sebelumnya dengan ukuran bandeng sebesar itu. tidak sampai lima menit menu yang disajikan habis tak bersisa.
waktunya kembali ke base camp, pulau pramuka. perahu ojek yang tadi mengantar kami sudah menunggu didermaga. tempat budi daya ini sebenarnya bukan "jalur reguler" perahu ojek, jadi harus buat perjanjian dulu untuk menjemput kembali kesini. kalau tidak jangan harap ada perahu ojek yang melintas disini kecuali jika sedang mengantar para pengunjung seperti kami.
ditengah perjalanan menuju pulau pramuka, pengemudi perahu ojek menawarkan untuk mengantar kami ke pulau semak daun. "disana bisa berkeliling pulau, berenang, snorkeling, atau sekedar menyeburkan kaki di pantai yang berpasir putih", katanya. entah apakah cukup waktu untuk melakukan itu berhubung hari sudah sore. jam 15.30 sekarang. pak Indra menyetujui setelah sebelumnya tawar menawar harga. 150.000 rupiah, deal.
setelah merapat didermaga pulau pramuka, kami langsung kembali ke villa untuk menyewa peralatan snorkeling. 30.000 rupiah satu set lengkap. tak banyak waktu, jika ingin berlama2 di pulau semak daun, kami harus bergegas.
perlahan perahu yang kami sewa meninggalkan dermaga p. pramuka. melewati lokasi budi daya ikan bandeng yang telah dikunjungi sebelumnya. kemudian pulau karya yang bersebelahan dengan pulau panggang. pulau karya lebih kecil dari pulau pramuka, tapi ada bagian dipulau ini yang berpasir putih bersih. perahu melintas diantara panggang dan karya. mungkin hanya 100 meter jarak kedua pulau itu.
semak daun, entah mengapa dinamakan demikian. mungkin karena pulau ini tak berpenduduk hingga banyak semak dan daun-daun kering berserakan memenuhi pulau ini.
waktunya merapat didermaga pulau semak daun. tidak ada pengunjung lain disini selain kami. pulaunya kecil, mungkin tidak sampai 10 menit mengelilingi pulau ini. bersih, dikelilingi pantai berpasir putih dengan air laut membiru. ternyata analisa saya salah tentang pulau semak daun.
terumbu karang berwarna warni, rumput laut yang melambai, beragam aneka ikan kecil mungil menari2 didepan mata membuat saya terlena berlama-lama bersnokeling hingga baru saya sadari tinggal saya sendiri berendam setengah menyelam di pantai ini. sementara yang lain sudah berada di atas dermaga. mau tak mau saya harus menyudahinya.
di atas dermaga, ternyata ada aktivitas lain disana. Pak Indra, Adi Cach, Patrick, dan Wachyoe secara bergantian melompat dari atas dermaga untuk kemudian terjun ke laut. Herbud dan Adi X-ten sibuk mendokumentasikan aksi-aksi seru mereka. lucu, asyik, seru membuat saya tak mau ketinggalan mengikuti aksi-aksi mereka.
waktunya saya mencoba. dengan gaya yang sedikit ekstrim saya meloncat salto ke udara dan terjun ke laut. BYURRR... punggung saya jatuh terlebih dahulu kemudian diikuti seluruh tubuh saya. punggung saya terasa panas, lumayan sakit.
pelajaran pertama : jangan sekali-kali melakukan aktivitas yang ekstrim jika sebelumnya belum pernah melakukannya apalagi tanpa pemanasan...
tapi itu tidak mampu membuat saya menghentikan keseruan ini. secara bergantian kami mengulang aksi-aksi tersebut terjun secara bersamaan hingga tak terasa matahari sudah semakin condong ke barat.
saatnya kembali ke base camp, pulau pramuka.........
bayang-bayang matahari yang hampir tenggelam membelakangi perahu kami dalam perjalanan. tiba-tiba kami kembali dikejutkan oleh sepasang lumba-lumba yang muncul dari bawah permukaan laut tepat disamping saya duduk. seakan hendak mengajak saya bermain, mereka terus saling berlompatan, timbul dan tenggelam dan akhirnya perlahan menjauh hingga menyelam kembali ke dalam lautan.
senja semakin memerah keemasan....
lumba-lumba...